Pada tahun 2018 pemerintah memprioritaskan 3 sektor
pembangunan (rencana kerja tahunan pemerintah), yaitu : pertanian, PARIWISATA,
dan maritim. Pada rapat tebatas, Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa “Pariwisata saya tetapkan sebagai leading
sector.”hal tersebutlah yang mewajibkan seluruh kementrian dan lembaga
pemerintah untuk mendukung kegiatan tersebut termasuk BPS (Badan Pusat
Statistik). BPS Merupakan salah satu instansi pemerintah sebagai penyedia data,
sehingga dalam mendukung program tersebut BPS melaksanakan survei tentang
pariwisata yang disebut SURVEI WISATAWAN NUSANTARA.
Pendataan Survei wisatawan Nusantara atau yang sering disingkat WISNUS dimulai 1981, sebagai salah satu modul dalam
SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) yang dilakukan setiap 3 tahun sekali. Mulai 2011,
Pendataan wisnus dicakup dalam SUSENAS KOR dengan periode yang
menjadi triwulanan sesuai perubahan periode. Kemudian tahun 2016 sampai
sekarang pendataan wisnus dilakukan tersendiri, ini dikarenakan perubahan
periode pendataan Susenas yang menjadi semesteran.
Tujuan dari wisnus adalah mendapatkan data/informasi
jumlah perjalanan dan profil wisnus seperti karakterisrik demografi, pola
perjalanan, serta rata-rata pengeluaran/konsumsi wisnus. Wisnus mampu
menggerakkan perekonomian melalui
konsumsi rumah tangga. Aktivitas yang dilakukan wisnus dianggap mampu
menggerakkan sektor angkutan, perhotelan, industri kreatif, dsb. Maka dari itu Diperlukan
data yang akurat, up todate, rinci, dan berkualitas.