23 April 2018 | Kegiatan Statistik
Survei ini terkait dengan target pemenuhan kebutuhan pangan oleh pemerintah sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah tahun 2018 yang mencantumkan bahwa ketahanan pangan merupakan salah satu prioratas nasional yang harus dilaksanakan. Beberapa prioritas nasional ketahanan pangan adalah program prioritas peningkatan produksi pangan, serta program prioritas pembangunan sarana dan prasarana pertanian. Salah satu kegiatan dalam program prioritas pembangunan sarana dan prasarana pertanian adalah kegiatan perbaikan data statistik pangan. Ketersediaan data statistik pangan yang berkualitas, objektif dan akurat sebagai rujukan dalam perencanan, pemantauan, dan evaluasi menjadi sangat menentukan karena akan berdampak kepada efektivitas pengambilan keputusan yang akan dilakukan.
Terkait hal tersebut, Badan Pusat Statistik telah diamanatkan untuk melaksanakan 4 survei pada tahun 2018, yaitu : Pendataan Statistik Tanaman Pangan dengan Metode KSA, Survei Konversi Gabah ke Beras (SKGB), Survei Ubinan, dan Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS). Pendataan dengan metode KSA digunakan untuk memperbaiki data dari sisi luas panen. Sementara data produksi padi diperoleh dari data luas panen padi dikali hasil ubinan, dikalikan angka konversi Gabah Kering Panen (GKP) ke Gabah Kering Giling (GKG).
Penghitungan produksi beras dilakukan dengan menggunakan angka konversi GKG ke beras. Angka konversi GKP ke GKG dan konversi GKG ke beras saat ini masih menggunakan hasil survei tahun 2005-2007. Seiring kemajuan teknologi pertanian selama 11 tahun terakhir (dalam periode tahun 2007 sampai dengan 2018), khususnya teknologi pengeringan dan penggilingan padi, diduga saat ini telah terjadi perubahan pada angka konversi GKP ke GKG dan konversi GKG ke beras dibandingkan dengan kondisi tahun 2005-2007. Selain itu, Survei Konversi Gabah ke Beras tahun 2005-2007 masih mengandung kelemahan karena hanya dilakukan pada musim kemarau. Padahal, faktor musim (musim hujan dan kemarau) diyakini memengaruhi besaran angka konversi GKP ke GKG dan GKG ke beras karena berkaitan dengan kadar air/kualitas gabah. Cakupan survei pada tahun 2005-2007 juga hanya terbatas pada 15 provinsi dengan tingkat penyajian hanya sampai nasional. Karena itu, perlu dilakukan pemutakhiran data dan penyempurnaan pelaksanaan survei untuk mendapatkan angka konversi GKP ke GKG dan GKG ke beras yang lebih akurat dan terkini sebagai bahan penghitungan produksi beras nasional.
Tujuan kegiatan SKGB adalah untuk memperoleh data/informasi:
1. Angka konversi peringatan dari Gabah Kering Panen (GKP)
ke Gabah Kering
Giling (GKG).
2. Rendeman penggilingan untuk bahan pengitungan produksi
beras dari padi
kualitas GKG.
3. Faktor-faktor yang memengaruhi besaran (variasi) angka
konversi pengeringan
dan rendeman penggilingan.
Sasaran dari kegiatan Survei Konversi Gabah ke Beras ini adalah tersedianya data besaran angka konversi GKP ke GKG dan dari GKG ke beras yang akurat dan terkini untuk bahan penghitung produksi beras nasional.
Survei Konversi Gabah ke Beras akan dilakukan di 34 provinsi di seluruh Indonesia, dan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu Bulan Maret – April 2018 mewakili musim hujan dan pada Mei – Agustus 2018 mewakili musim kemarau.
Berita dan Siaran Pers Terkait
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bolaang Mongondow (Statistics of Bolaang Mongondow Regency)Jl. Trans Sulawesi Desa Lalow Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow
Telp (-) Fax (-)
Mailbox : bps7101@bps.go.id